Tips Sukses Dalam Budidaya Cabai Bagi Pemula – Cabai adalah budidaya yang umum ditemui di kalangan petani. Ini dikarenakan banyak keuntungan yang bisa diraup. Apabila pada masanya, nilai jual dari cabai bisa sangat naik. Meski begitu, ada pula kalanya harga cabai turun dengan drastis. Ini membuatnya dikaitkan dengan fluktuatif yang sedikit ekstrim. Terlebih apabila saat harga turun, tanaman cabai tidak terlalu bagus atau malah mati, ini dapat menyebabkan kerugian yang besar. Hal tersebut menjadi tantangan bagi petani cabai. Maka, untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu diperhatikan beberapa tips agar budidaya cabai dapat berhasil dan memberikan keuntungan.
Lalu sebenarnya, bagaimana saja tips untuk para petani agar budidaya cabai meraup keberhasilan? Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai panduan budidaya cabai dari sangat awal, hingga proses panen.
Sedikit Fakta Mengenai Cabai
Cabai memiliki fungsionalitas sebagai sayur atau bumbu, tergantung pada pemanfaatannya. Di dalam negara lokal saja juga sudah ketahuan bagaimana populernya cabai ini, seperti contohnya, cabai disinyalir menjadi salah satu bahan pokok yang mendasari masakan padang. Ini mengapa, budidaya cabai memang sangat digemari oleh kalangan umum masyarakat.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan untuk Persiapan Budidaya Cabai
Sebelum memulai proses budidaya, tentu saja Anda harus memperhatikan hal-hal yang akan mendukung baik perkembangan tumbuh tanaman. Berikut ini sudah dibahas lengkapnya!
1. Waktu dan Iklim
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, budidaya cabai memang memiliki fluktuasi yang cukup tinggi. Harga jual cabai bisa sangat tinggi, namun di beberapa waktu juga bisa sangat rendah. Ini sebenarnya dipengaruhi oleh waktu dan musim.
Apabila menanam pada sekitar bulan februari sampai april, ini adalah waktu yang mendekati musim kemarau. Harga cabai akan turun, karena stok cabai tengah melimpah. Namun petani akan tetap mendapatkan harga yang sedang saat musim hujan, karena stok cabai pada pasaran mulai berkurang.
Lalu, jika menanam pada sekitar bulan juni hingga agustus, ini adalah musim kemarau yang akan beralih pada musim hujan. Itu artinya, petani akan mendapatkan nilai jual yang rendah pada awal bulan karena musim kemarau, namun akan naik begitu musim hujan tiba.
Yang terakhir adalah masa penanaman pada bulan oktober hingga desember. Ini merupakan musim hujan yang berarti adalah masa petani mendapatkan harga tinggi dari cabai. Namun, pada musim hujan, tanaman cabai akan rentan rusak atau mati.
Iklim pun juga harus diperhatikan. Pilihlah area dengan sinar matahari yang cukup, dan suhu udara yang berkisar di angka 16-32 derajat.
2. Tanah
Tanah yang digunakan harus gembur, atau tanah humus dengan unsur hara yang melimpah. Pastikan tanah tetap lembab, namun tidak hingga becek. Usahakan juga mencari tanah dengan temperatur sekitar 24-30 derajat celcius, dan tingkat keasaman sekitar 5,5 hingga 7,0 PH.
Proses Budidaya Cabai Dari Awal Hingga Panen
Setelah memperhatikan hal-hal yang akan menyongsong keberhasilan tanaman cabai, maka saatnya untuk melakukan budidayanya. Berikut adalah langkah yang harus dilakukan:
1. Memilih Benih Cabai
-Pilih cabai yang sudah matang, terlihat sehat dan tidak cacat
-Sisihkan biji di dalamnya, lantas cuci dan keringkan
-Pilihlah biji dengan bentuk yang tidak keriput dan juga terlihat cantik
-Rendam lagi semalaman sebelum disemai. Perhatikan biji yang direndam. Biji yang buruk adalah yang baik, sedang yang terapung memiliki kualitas kurang baik. Anda bisa menyeleksinya
-Apabila Anda membeli benih pabrikan, maka pilihlah dari merk yang ternama
2. Menyemai Benih
Anda baiknya menyemai biji cabai terlebih dahulu, menunggu berkecambah dan baru ditanam pada tempat permanen. Berikut adalah langkah lengkapnya
-Beri wadah semai dengan pasir dan pupuk kandang 1 : 1
-Seminggu sebelum disemai, beri tanah dengan pestisida sistemik sebanyak 10 gr/m2
-Sebar benih di wadah dengan jarak 5 x 5 cm
-Tutup sebaran benih dengan sedikit tanah
-Letakkan pada tempat teduh dan jaga selalu lembab dengan menyiramnya
3. Pembibitan
-Biasanya benih akan berkecambah setelah 10-14 hari
-Pindahkan ke polybag ukuran 8 x 9 cm dengan pasir, tanah, dan pupuk kandang
-Padatkan tanah dengan menekan agar bibit bisa berdiri
-Letakkan pada tempat teduh dan jaga kelembabannya dengan menyiram
4. Penanaman di Lahan
Anda harus menyiapkan bedengan tanah yang sudah dicampur pupuk kandang. Apabila tingkat asam tanah di bawah 5, maka berikanlah kapur juga. Setelah mencampurkan ketiga bahan ini, biarkanlah selama tiga minggu.
Apabila waktu tersebut sudah terlalui, waktunya Anda memberikan pupuk hayati dengan ukuran sekitar 2 liter per hektarnya. Setelahnya, tutup bedengan tadi dengan mulsa plastic. Ciptakanlah lubang-lubang tempat cabai ditanam. Pilihlah bibit yang bagus pindahkan ke dalam lubang tersebut.
Anda bisa menambahkan sedikit tanah dan memadatkannya. Lantas siram dengan air.
5. Pemupukan
-Setelah 7 hari, beri pupuk kimia KCl, SP, Urea dan ZA
-3 hari setelah pupuk kimia, siram pupuk hayati dengan perbandingan 10 ml : 1 l air
-Beri KCl, Urea dan ZA lagi di usia 30 dan 60 hari
-Siram pupuk hayati setiap 3 minggu sekali
6. Panen
Tanaman akan mulai berbunga. Pada saat ini buanglah cabang daun yang terletak di bawah cabang utama, dan berikan pestisida untuk mengendalikan menghindari penyakit, gulma dan hama. Setelah berada di masa siap petik, pilihlah cabai yang masih berwarna hijau, atau sudah merah kematangan. Anda harus berhati-hati agar tangkai tanaman tidak patah dan bisa membuahkan cabai kembali.
Melakukan budidaya cabai memang harus sabar dan juga memperhatikan benar faktor pendukung keberhasilannya. Begitulah artikel ini dibuat dan semoga membantu!