Jenis-Jenis Pestisida Untuk Pertanian, Beserta Fungsinya!

Jenis-Jenis Pestisida Untuk Pertanian, Beserta Fungsinya!

Jenis-Jenis Pestisida Untuk Pertanian, Beserta Fungsinya! – Hama merupakan suatu momok mengerikan bagi para petani, dan pembudidaya tanaman lainnya. Ini dikarenakan, hama bisa mengganggu tumbuh kembangnya tanaman, merusak, membuat kualitasnya menurun bahkan hingga berakibat pada gagalnya panen. Tentu saja itu segera menjadi mimpi buruk untuk seluruh pembudidaya tanaman.

Namun, selain hama yang bisa berupa serangga, gastropoda atau nematode, terdapat juga organisme pengganggu tanaman lainnya seperti gulma dan mikroorganisme patogenik. Seluruh usaha juga dicoba para petani untuk menghentikan serangan organisme pengganggu ini, seperti dengan memperbaiki teknik saat bercocok tanam, dan yang lainnya. Namun cara yang paling ampuh dan cepat adalah dengan menggunakan pestisida.

Ini dikarenakan kerugian yang disebabkan oleh hama ini bisa sangat besar dan ekstrim. Di beberapa kasus, terdapat petani yang sama sekali tidak bisa melakukan budidaya beberapa jenis tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme pengganggu ini. Di dalam skala yang besar dan sangat ekstrim, gangguan hama bisa menyebabkan kekurangan pangan di beberapa daerah.

Itu mengapa petani perlu mengenali beberapa jenis pestisida demi menghalau para mikroorganisme yang mengganggu jalannya pertanian. Demi kesehatan tanaman yang dibudidayakan, dan juga keperluan masyarakat akan buah atau sayur dari para petani. Dengan menggunakan pestisida, petani juga bisa terhindarkan dari kerugian akibat gagal panen. Lalu apa saja jenis-jenis pestisida yang tersedia di pasaran? Berikut adalah ulasan lengkapnya.

Jenis Pestisida Serta Fitur yang Diusung

Pestisida sendiri sebenarnya bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu pestisida alami dan juga pestisida sintetis. Untuk lebih lengkapnya, berikut sudah dirangkumkan daftar lengkapnya:

1. Insektisida

Insektisida merupakan bahan kimia yang memiliki sifat racun dan berfungsi untuk mempengaruhi kesehatan, tingkah laku, perkembangbiakan dan juga pertumbuhan pada serangga pengganggu tanaman hingga akhirnya mati. Bahkan, para masyarakat yang melakukan budidaya tanaman, mengenakan pestisida jenis ini sejak tahun 1800-an. Jenis ini biasanya digunakan untuk mengendalikan hama berupa ulat daun, tungau, wereng batang coklat, penggerek batang, dan lain-lain.

Pada zaman itu, insektisida berasal dari bahan alami seperti minyak ikan, dan campuran seperti bawang merah, bawang putih, atau pun lada. Semakin berkembangnya zaman, pada tepatnya sekitar tahun 1930 an, sesaat setelah perang dunia kedua, mulai muncul insektisida sintetik yang langsung populer sekali, terlebih di kalangan para petani. Berikut adalah jenis dari insektisida.

a) Insektisida Hayati

Seperti namanya, insektisida ini berasal dari bahan alami seperti bunga, bakteri atau pun pohon. Berikut adalah daftarnya :

-Silica (SiO2), terbuat dari tanah dan menghilangkan selubung lilin di kutikula
-Asam Borat (h3BO3), berfungsi menarik perhatian semut
-Pyrethrum, terbuat dari bunga krisan, dan menghambat serangga
-Rotenone, terbuat dari pohon Derris, dan menyerang permukaan tubuh hama
-Neem, berasal dari pohon Neem, berfungsi mengganggu serangga tetap menjadi larva
-Bacillus Thuringiensis, memiliki produksi toksin yang menyebabkan kematian pada serangga

b) Insektisida Sintetik

-Senyawa Organofosfat
-Senyawa Organoklorin, yang sangat bersifat persisten
-Karbamat, jenis yang efektif mematikan para hama
-Pyrethrin
-Fumigan, berbentuk gas yang membunuh serangga

2. Moluskisida

Seperti namanya, pestisida jenis ini berfungsi untuk mematikan jenis molus seperti lintah, keong, bekicot, tisipa, dan juga janggel. Alih-alih disemprot seperti bentuk pestisida yang lain, jenis ini berupa butiran layaknya pasir, yang cara menggunaannya adalah dengan ditaburkan pada sekitar tanaman yang hendak dberikan pestisida.

Contoh dari produk Moluskisida ini meliputi Toxiput, Siputox, Kensida, Metapar, Karissnail, dan Bentan.

3. Herbisida

Pestisida yang satu ini biasa disebut juga sebagai racun rumput. Fungsi utamanya pada pertanian adalah membasmi gulma yang mengganggu tanaman dan menurunkan kualitas hasil pertanian. Herbisida sendiri diberikan pada dua waktu.

Pertama, saat pratumbuh. Petani akan menyebarkan herbisida di lahan yang sudah diolah, namun belum disebari oleh benih. Sifat yang diusung adalah nonselektif, alias akan membunuh semua tumbuhan atau organisme yang berpotensi mengganggu.

Dan kedua adalah pascatumbuh, yang diberikan begitu benih sudah memiliki daun pertamanya. Memakainya harus selektif, dengan artian tidak mengganggu tumbuhan utama, dan hanya pada bagian-bagian tertentu saja.

Contoh dari herbisida ini adalah Puanmur, Agrept, Plantomycin, Arashi, dan masih banyak lainnya.

4. Fungisida

Jenis pestisida yang satu ini memberantas fungi atau jamur yang berada pada tanaman. Bentuk dari fungisida juga sangat banyak, mulai dari serbuk, butiran, cair, hingga gas. Namun yang paling banyak digunakan adalah fungisida dengan bentuk cair.

Namun, selain terkenal akan bentuknya yang sintetik, sebenarnya ada beberapa senyawa akan yang bisa digunakan sebagai fungisida alami, beberapa di antaranya adalah :

-Minyak rosemary
-Minyak pohon teh
-Minyak cengkeh
-Minyak oregano
-Minyak jojoba
-Minyal buah Azadirachta Indica
-Monocerin
-Ampelomyces Quisqualis

Sedangkan untuk cara pemakaiannya, fungisida dibedakan menjadi tiga kategori. Pertama adalah fungisida kontak, bekerja di bagian tanaman yang disemprot. Fungisida sistemik akan diserap oleh tanaman melalui pembuluh jaringannya. Dan yang terakhir adalah fungisida translaminar, yang mengalir dari bagian atas tanaman seperti daun, menuju ke bagian bawah yang tidak disemprot.

Jenis-Jenis Pestisida Untuk Pertanian, Beserta Fungsinya!

5. Akarisida

Pestisida ini digunakan untuk mematikan kutu dan tungau. Contohnya adalah Mitisun, Agrida, Kelthane dan lain sebagainya.

6. Bactersida

Jenis ini digunakan untuk mengendalikan bakteri pada tanaman yang menyebabkan awar, penyakit layu, busuk, dan sebagainya. Contoh dari pestisida ini adalah Puanmur, Agrept, Plantonym dan sebagainya.

7. Rodentisida

Dan jenis yang terakhir adalah pestisida untuk membasmi tikus atau binatang pengerat lainnya. Anda bisa menemukannya dalam produk seperti Basmikus atau Sidarat.

Penggunaan pestisida sebenarnya sempat menuai pro dan kontra. Ini disebabkan dampak yang diusung dapat membahayakan kesehatan. Namun meski begitu, semakin berkembangnya zaman dan teknologi, saat ini sudah sangat banyak pestisida yang dimodifikasi sedemikian mungkin agar aman untuk lingkungan dan juga manusia.